Dalam sebuah perjamuan duduklah seorang anak kecil bersama beberapa orang dewasa untuk makan bersama pada sebuah meja. Orang-orang dewasa yang tampak beritikad kurang baik ini mulai melirik porsi sajian anak kecil tersebut. Mereka mencari alasan untuk memperdayainya.
Di tengah perjamuan itu si anak mulai menangis.
“Kamu kenapa nak?” tanya mereka .
“Makanan ini masih panas. Sedangkan aku sudah lapar,” kata anak itu sambil tetap mencurigai mereka.
“Tinggalkan sejenak meja ini. Bermainlah dulu, sebentar makanan ini akan dingin,” kata mereka.
“Lho, kalian juga tidak meninggalkan sejenak meja ini?” (Alhafiz K)
*) Cerita ini diambil dari Akhbarruz Zhiraf wal Mutamajinin (Hikayat Orang Cerdik Pandai dan Orang “Gila”) karya Abdurrahman Al-Jauzi.
Sumber : NU Online
0 komentar: